Jumat, 10 November 2017

Pelek, Kode dan ukuran pelek Roda

Pelek, Kode dan ukuran pelek Roda

1. Tipe Pelek
  
  A. Tipe pelek baja press
         Pelek tipe ini terdiri atas rim yang dilaskan menjadi satu bagian luar disekeliling roda untuk tempat pemasangan ban. Pelek dibuat dari lembaran baja yang press. Pada umumnya mobil menggunakan tipe ini karena tahan lama dan kualitasnya merata.

 B. Tipe Pelek yang terbuat dari bahan besi tuang
         Pelek ( Cast Light-Alloy Disc Wheel ) ini dibuat dari bahan campuran, biasanya dari alumunium/magnesium. Pada umumnya digunakan untuk mengurangi berat dan menambah tampilan kendaraan.

2. Bentuk Dasar Pelek (Rim)

 A. Divide type Rym (D.T)
      Digunakan untuk mobil kecil, mesin pertanian dan kendaraan industri (forklift). Type Rym paling cocok untuk keperluan membuka dan memasang ban secara mudah

 B. Drop Center Rym (D.C)
      Digunakan terutama untuk mobil sedan dan truk truk kecil

 C. Wide Drop Center Rym (W.D.C)
      Dugunakan untuk ban yang mempunyai profil rendah, yaitu lebar ban yang lebih lebih besar dibanding ban biasa. Digunakan untuk mobil sedan dan truk

 D. Semi Drop Center Rym (S.D.C)

 E. Flat Base Rym (F.B)
     Digunakan untuk truk dan bus. Struktur pelek jenis ini rata dan kuat oleh karena itu, dapat menahan beban yang lebih berat. 

 F. Interim Rym (R)
     Pelek jenis ini merupakan penyempurnaaan pelek jenis flat based rym yg lebih besar (Wide Base Rym)

3. Kode dan ukuran pelek 

  5.50 F X 20 I.R

 5.50 = Lebar pelek (inchi)
 F = Bentuk flens pelek
 20 = Diamter pelek (inchi)
 I.R = Tipe Rym (Interim Rym)

 6.60 T X F.B

 6.60 = Lebih pelek (inchi)
 T = Bentuk flens pendek
 15 = Diameter pelek (inchi)
 F.B = Tipe Rym (flat base rym)

Kekencengan Ban (Tekanan Udara Ban)

Kekencengan Ban (Tekanan Udara Ban)

Faktor yang menentukan kekencengan ban diantaranya yaitu ukuran ban, penggunaan ban itu sendiri, daya dukung ban dan mutu kendaraan. Adapun pemberian tekanan udara ban adalah fakor paling penting bagi kemampuan dan keselamatan kendaraan

A. Tekanan udara yang berlebihan 
       1. Kemampuan pengereman dan stabilitas berkendara berkurang
       2. Kenyamanan berkendara kurang
       3. Bagian tengah tread aus lebih cepat
       4. Lapisan benang ban terlalu renggang dan mudah rusak karena adanya tumbukan                    dari   luar
       5. Lapisan tread mudah terkelupas karena panas gesekan terkonsentrasu pada bagian                  tengah tread

B. Tekanan udara yang berkurang 
       1. Gesekan ban dengan jalan bertambah, sehingga menyerap tenaga
       2. Kemudi bertambah berat
       3, Tepi ban aus lebih cepat 
       4. Ban menjadi terlalu lentur, sehingga temperatur dalam ban bertambah dan ban                       dapat pecah pada kecepatan tinggi
       5. Pada kecepatan tinggi cenderung terjadi standing wave pada hydro planing

Jumat, 20 Oktober 2017

Pengertian, fungsi dan kelengkapan piston pada mobil I Otomotif

PISTON
Piston berfungsi untuk menghisap dan mengkompresi campuran bahan bakar dan udara pada motor bensin/udara murni pada motor diesel, juga sebagai pembentukan ruang bakar. Selain itu piston juga meneruskan tenaga panas hasil pembakaran menjadi tenaga mekanik pada poros engkol melalui batang piston. Kelengkapan piston terdiri dari : piston, ring piston dan batang piston.

Keterangan

- Compresion ring grooves : untuk menempatkan ring kompresi
- oil ring grooves                 : untuk menempatkan ring oli
- Piston pin bass                 : untuk bantalan dudukan pena piston
- Piston pin hole                  : untuk menempatkan pena piston
- Lands                                : Sebagai pembatas ring pison
- Skirt                                   : Sebagai penyerap panas

Piston memiliki 3 fungsi utama

1. Memindahkan gaya hasil pembakaran ke connecting rod ke Crank Shaft
2. Menyekat ruang pembakaran 
3. Menyerap panas yang berlebihan

Piston dipasang disetiap Cylinder Liner dan bergerak turun-naik selama proses pembakaran. Bagian atas piston berfungsi sebagai ruang pembakaran bagian bawah.

Piston dibuat dengan berbagai metode, antara lain : 
1. Cast Alumunium Crown dengan forged alumunium skirt dan di las dengan semburan elektron
2. Compasite, Steel Crown Forged Alumunium skirt yg di buat menjadi satu 
3. Articulated, Forged Steel Crown dengan pin bore dan bushing, Cast Alumunium Skirt yg terpisah, kedua bagian itu di satukan dengan Wrist pin
4. Jenis yang paling umum adalah piston berbahan Alumunium dengan penyangga besi sebagai pasangan piston ring.

Jumat, 13 Oktober 2017

Blok Silinder (Cylinder Block) dan Kepala Silinder(Cylinder Head) I Otomotif

Blok Silinder (Cylinder Block) dan Kepala Silinder(Cylinder Head).


A. Blok Silinder (Cylinder Block) 
      
      Blok silinder atau biasa disingkat block, dan komponen utama yang dipasang dibagian dalam block mempunyai lubang vertikal yang disebut silinder, dimana jumlahnya bervariasi cara yang 1 silinder, 2 silinder, 3 silinder dan seterusnya. Pada saat kepala silinder dipasang, kepala silinder ini dibaut kebagian permukaan atas dari block dan menutup ujung bagian atas dari silinder. Gasket khusus tahan panas, disebut gasket kepala silinder, dipasang antara permukaan blok dan kepala silinder. 

B. Kepala Silinder (Cylinder Head)

      Adapun fungsi utama kepala silinder adalah untuk menyediakan ruang dimana campuran bahan bakar dan udara dapat dibakar secara efisien. Hal ini dilakukan dengan menyediakan lubang berbentuk khusus/ruang yang posisinya berada diatas setiap silinder saat kepala dibawah baut ke block.

Pengertian Kopling, dan Fungsi Kopling I Otomotif

                           Kopling Mobil 

Uraian

Kopling (Clutch) terletak diantara mesin dan transmisi. Fungsinya untuk menghubungkan dan melepaskan enaga dari mesin ke transmisi melalui kerja pedal selama perkaitan roda gigi. Demikian juga kopling dapat memindahkan tenaga secara perlahan dari mesin ke roda roda penggerak (drive wheel) agar gerak mula kendaraan dapat berlangsung dengan lembut dan perpindahan roda roda gigi transmisi dapat lembut sesuai kondisi jalannya kendaraan. 

Rangkaian Kopling

1. Pelat kopling (Clutch Dise)
2. Tutup kopling (Clutch Cover)
3. Mekanisme penggerak

Persyaratan Kopling

1. Harus dapat menghubungkan transmisi dengan secara lembut.
2. Pada saat menghubungkan ke transmisi harus dapat memindahkan tenaga tanpa terjadi slip.
3. Harus dapat membebaskan hubungan dari transmisi dengan sempurna dan cepat.